Rabu, 03 Januari 2018

Jakarta, Malam ini...

Sadar jika belum terlambat. Bolehkah saya menoreh kebelakang? Masalahku bukan masalahmu sedangkan masalahmu adalah milikku. Tak apa jika kamu tidak bisa seromantis atau sedramatis Aristophanes, karena selama ini kamulah yang aku cari. Kamulah yang selalu kusebut saat bumi mencurahkan isi hati. Kamu yang aku ingkari mati-matian saat luka tertoreh lagi dan lagi. Namun kamu yang aku cari saat senang atau sedih. Kamu yang aku fikirkan mengapa emosi begitu melekat saat ini. Aku tau kamu, aku pahami, aku menyerah dan payah. Aku tidak dapat menyelesaikan apa yang sudah aku mulai. Jika saja melupakan luka semudah melupakan janji palsu kala itu pastilah hati tidak akan jadi jaminan terbengkalai oleh pemilik bodoh yang memprioritaskan ego.
Sayap sudah aku patahkan untuk hidup bersamamu, apalah daya takdir menuntunmu pergi perlahan dari jalan ini, aku hanya diam menyeka duka terpaku dan tahu bahwa aku akan menjadi rumah bagimu kembali, kala cinta Thisbe pada Phyramus

Tidak ada komentar:

Posting Komentar