Selasa, 05 Juli 2016

ini resah...

Jadi, saat ini saya berada dititik dimana yang namanya bahagia didepan mata namun sulit diraih. saya selalu merasa sendiri sementara berada ditengah keluarga saya maupun saat dengan dia. saya merasa sulit untuk beradaptasi dengan lingkungan apapun itu sebutan lainnya. keraguan saya tidak akan tertuang jika saya tidak segusar ini. hari rabu yang membahagiakan ini tepat dengan perayaan Idul Fitri 1437H saya terpaku didepan layar desktop kantor lalu tangan memaku pada keyboard untuk satu persatu menuliskan keluh kesah. saya memutuskan untuk tetap bekerja menggantikan teman-teman saya yang sedang berhari raya.

Saya tahu bahwa hidup tetap berjalan meskipun saya mengeluarkan airmata diam-diam atau saat yang berbeda saat gelak tawa membanjiri perasaan. saya mengerti bahwa menulis bukanlah jalan satu-satunya membunuh rasa sakit karena kecewa terhadap masalalu, karena itu saya memustuskan untuk berhenti menulis. melanjutkan hidup lebih baik daripada mengisi hari esok untuk masalalu. saya hidup atas masalalu tapi bukan untuk masalalu. saya berusaha untuk kuat dengan segala kebaikan yang tersisa dalam diri. bahwa hidup seperti Yin dan Yang. disisi baik seseorang selalu terselip sifat yang tidak baik dan sama halnya dengan sisi buruk dimana selalu ada celah untuk menyimpan kebaikan. 

hanya saya yang salah untuk setiap kejadian dalam hidup saya. saya tidak ingin membagi kesalahan atau mencoba untuk menyalahkan mereka. mereka sungguh baik sudah mampir dalam kehidupan saya untuk memberi pelajaran. saya tahu ikhlas itu tidak mudah tapi saya mencoba untuk memulai dari memaafkan diri saya sendiri. berdamailah dengan diri sendiri dan kamu akan menjadi pemenang dalam setiap ego. 

teruntuk mama dan papa, terimakasih untuk segala hal hingga hari ini. i'm just fucking daughter who can't respect with our relation. saya tetap bersyukur meskipun hubungan kita tidak sebaik semulus sampulnya. ada rasa enggan dan sungkan saat bertemu denganmu. kejadian masalalu masih berlum terlepas meskipun saya sudah bersikap semanis sebisa saya. 

Tuhan tahu bagaimana semua ini akan berjalan, sekuat apa saya mampu bertahan, sebanyak apa airmata yang akan jatuh dihari-hari berikutnya, berapa banyak lengkungan senyum yang akan tercipta dari bibir ini dan juga sebanyak apa saya mengucap syukur dengan hidup. 

Tuhan ajarkan saya bagaimana setelah saya ikhlas, saya mampu bersyukur dengan orang-orang yang saya punya. sehingga rasa resah ini kan hilang dengan sendirinya. dikuatkan hati saya agar tidak mudah mengeluh dengan sikap orang lian. Tuhan begitu baik dengan saya, dengan kami...